Bagaimana menjadi guru yang profesional?

Tuesday, January 19, 2010
Catatan maznoer - Bagaimana menjadi seorang guru yang profesional? Bagaimana menjadi guru yang baik? Bagaimana menjadi guru teladan? Berbagai macam pertanyaan muncul di kalangan guru-guru. Guru adalah pahlawan tanpa tanda jasa. Tanpa guru entah apa jadinya kita.  Keprofesionalan seorang guru sangat menentukan kualitas siswa yang diajar. Guru, selain menjadi pengajar juga harus bisa menjadi pendidik. Seorang guru harus profesional, seorang guru harus paham betul bahwa sistem pengajaran lebih penting daripada materi pelajaran. Namun kebanyakan dari guru-guru itu lebih mementingkan materi daripada sistem.

  Yang dipentingkan dari guru tidak hanya dari gelar akademiknya saja, namun yang dibutuhkan dari guru adalah jiwa keguruannya dalam mengajar sisiwanya. Karena dengan jiwanya, guru itu lebih masuk dan berguna bagi siswanya.
  Yang dinamakan guru profesional adalah yang melakukan "amar ma'ruf nahi mungkar". Itu sudah jelas. Guru itu adalah yang "digugu dan ditiru". Mengajar dan mendidik tidak hanya di dalam kelas, tetapi diluar kelaspun seorang guru harus mencerminkan jiwa keguruannya.
   Kesejahteraan seorang guru dalam arti finansialtidak selalu berkolerasi dengan profesionalitas guru. Seorang guru dengan kesejahteraan finansial tinggi, misalnya dengan gaji diatas 5 juta rupiah sebulan. Tidak ada jaminan kalau guru itu otomatis dikatakan profesional. Profesional itu disangat ditentukan oleh : 1) penguasaan materi, 2) skill yang tinggi, 3) dan juga kesejahteraan JIWA guru.  Banyak guru-guru dengan kesejahteraan finansial yang tidak seberapa, tapi hanya dengan jiwanya, bisa melahirkan orang-orang yang hebat seperti polisi, dokter, dll. Jiwa kemandirian, keikhlasan, kejujuran adalah sangat penting selain harus penguasaan materi dan skill pembelajaran.
   Jadi, yang menjadikan guru profesional itu ada lima yaitu :
  1. Penguasaan materi
  2. Keterampilan / skill mengajar
  3. Jiwa
  4. Sistem
  5. Kesejahtaraan
Kesejahteraan tidak hanya dalam bentuk uang, tapi termasuk juga peningkatan pada ilmu guru,pangkat guru, wawasan guru, dan kesehatan guru.


Sumber : Majalah "Dinamika Guru"

Artikel Terkait

Next Article
« Prev Post
Previous Article
Next Post »
KOMENTAR
  • Maaf, kolom komentar dinonaktifkan sementara.

No comments

Silahkan berkomentar sesuai dengan artikel diatas dengan baik dan sopan!