Sembilan Etos Kerja Memulai Usaha

Tuesday, April 05, 2011

Sembilan Etos Kerja Memulai Usaha


SETIAP usaha berasal dari sebuah gagasan. Begitu pula dengan usaha mendirikan perusahaan kecil. Selain harus memiliki etos kerja yang baik, seseorang yang sudah mempunyai gagasan untuk mendirikan usaha kecil—walau belum memutuskan untuk memulainya—sebaiknya mencermati tips berikut.

1. Mulailah dengan sebuah impian.

Mulailah dengan sebuah mimpi. Semua usaha memang bermula dari impian. Dan, yakinkan bahwa produk yang akan kita tawarkan bermanfaat bagi orang lain. Pemimpilah yang selalu menciptakan dan membuat terobosan baru terhadap produk, cara memberikan pelayanan, jasa, ataupun ide yang dapat dijual dengan sukses. Mereka tidak mengenal batas dan keterikatan, serta tak mengenal kata tidak bisa ataupun tidak mungkin.


2. Cintailah produk atau layanan Anda

Mencintai produk kita akan memberikan keyakinan kepada pelanggan dan membuat kerja keras terasa ringan. Selain itu, hal ini mampu membuat kita sanggup melewati masa-masa sulit. Antusiasme dan keuletan sebagai pertanda cinta dan keyakinan akan menjadi tulang punggung keberhasilan sebuah usaha yang baru dirintis.

3. Pelajarilah fundamental bisnis

Kesuksesan tidak mungkin dicapai tanpa adanya pengetahuan dasar yang melandasi bisnis yang baik. Belajar sambil bekerja. Kita bisa bekerja dulu selama satu hingga dua tahun agar dapat mempelajari dasar mendirikan perusahaan. Dasar usaha akan membantu kita untuk maju dengan lebih baik. Selain itu, carilah guru yang baik.

4. Berani mengambil risiko

Berani mengambil risiko yang diperhitungkan merupakan kunci awal dalam dunia usaha karena hasil yang akan dicapai pasti sepadan dengan risiko yang diambil. Risiko yang diperhitungkan dengan baik akan lebih banyak memberikan kemungkinan berhasil. Dan, inilah faktor penentu yang membedakan entrepreuner dengan manajer. Entrepreuner lebih dibutuhkan pada tahap awal pengembangan perusahaan, sementara manajer dibutuhkan dalam mengatur perusahaan yang telah maju.

5. Minta nasihat dari pakarnya, tapi tetap ikuti kata hati kita

Entrepreuner selalu mencari nasihat dari berbagai pihak, tapi keputusan akhir selalu ada di tangannya. Ia bisa membuat keputusan dengan indera keenamnya. Pada fase awal pengembangan sebuah usaha, kepiawaian menjual merupakan kunci menuju kesuksesan. Dan, kemampuan untuk memahami dan menguasai hubungan dengan pelanggan akan membantu mengembangkan usaha pada fase itu.

6. Bekerja keras selama tujuh hari dalam seminggu, 18 jam per hari

Etos kerja keras sering dianggap sebagai mimpi kuno dan seharusnya diganti. Tapi, sekarang ini, hard-work dan smart-work tidak lagi dapat dipisahkan. Entrepreuner sejati tidak pernah lepas dari bekerja. Pada saat tidur pun otaknya bekerja dan berpikir mengenai cara menyukseskan bisnisnya.

7. Bertemanlah sebanyak-banyaknya

Pada harga dan kualitas yang sama, orang membeli dari temannya. Pada harga yang sedikit mahal pun, orang akan tetap membeli dari teman. Teman akan membantu mengembangkan usaha kita, memberi nasihat, dan menolong pada masa sulit.


8. Hadapi kegagalan Hadapilah kegagalan.

Sebab, kegagalan merupakan vitamin yang menguatkan serta mempertajam intuisi dan kemampuan berwirausaha, selama kegagalan itu tidak mematikan. Setiap usaha selalu mempunyai risiko kegagalan. Bila hal itu sampai terjadi, bersiap dan hadapilah.


9. Lakukanlah sekarang! Bila Anda telah merasa siap, lakukanlah sekarang juga. Manajer selalu melakukan, ready-aim-shoot. Tapi, entrepreuner sejati akan melakukan ready-shoot-aim! Putuskan dan kerjakan sekarang karena besok bukanlah milik kita.

Artikel Terkait

Next Article
« Prev Post
Previous Article
Next Post »
KOMENTAR
  • Maaf, kolom komentar dinonaktifkan sementara.

No comments

Silahkan berkomentar sesuai dengan artikel diatas dengan baik dan sopan!