Komponen dan Cara Kerja Enzim

Sunday, January 15, 2012
Komponen dan Cara Kerja Enzim - Metabolisme merupakan keseluruhan reaksi kimia dalam sel yang melibatkan enzim sebagai biokatalisator. Biokatalisator adalah zat yang dapat mempercepat reaksi yang terjadi di dalam sel makhluk hidup. Enzim yang berfungsi sebagai biokatalisator tersusun atas senyawa protein dan non protein.

 Komponen-Komponen Enzim 
Secara kimiawi enzim tersusun atas dua bagian, yaitu bagian protein (apoenzim) dan bagian bukan protein (gugus prostetik)
a. Apoenzim
Apoenzim merupakan bagian enzim aktif yang tersusun atas protein dan mudah berubah (labil) terhadap faktor lingkungan, misalnya pH dan suhu.

b. Gugus prostetik  
Gugus prostetik merupakan gugus yang tidak aktif, berupa unsur-unsur logam , seperti besi (Fe2+, mangan (Mn2+), magnesium (Mg2+), atau natrium (Na2+) yang disebut kofaktor. Gugus prostetik juga dapat berupa bahan organik bukan protein, seperti vitamin B yang disebut Koenzim . 

Cara kerja enzim 
Ada 2 teori yang menjelaskan kerja enzim tersebut, yaitu 
a. Model Gembok 
 Teori ini dikemukakan oleh seorang ahli yang bernama Fisher. Menurutnya, enzim bagaikan sebuah gembok, memiliki bagian yang berhubungan dengan kunci yang disebut lubang kunci. Bagian lubang kunci ini diibaratkan sebagai sisi aktif enzim, yaitu suatu tempat yang spesifik untuk mengikat substratnya. Substrat digambarkan sebagai sebuah kunci. Mata kunci memiliki struktur lubang kunci pada gembok. Kunci tertentu hanya cocok dengan gembok tertentu, artinya enzim tertentu hanya bekerja pada substrat tertentu. Apabila sisi aktif bergabung dengan substrat maka enzim tidak aktif lagi. Bergabungnya enzim dengan substrat membentuk kompleks enzim substrat. Kompleks enzim substrat digambarkan sebagai gembok dimana pada lubang kuncinya terdapat kunci. Setelah reaksi berlangsung, kompleks enzim substrat lepas dan terbentuklah produk. 

      Pada sistem kerja enzim, enzim tidak pernah ikut bereaksi karena setelah terbentuk produk, enzim akan terlepas dan dapat menjalankan fungsi enzim untuk berikatan dengan substrat lain yang sesuai. Artinya, enzim tidak akan diubah menjadi produk atau enzim hanya berperan sebagai perantara dalam membentuk produk. Produk tersebut berasal dari substrat yang telah bereaksi.

b.      Teori Ketepatan Induksi (Induced Fit Theory)
Teori ini menyatakan bahwa enzim memiliki sisi aktif yang mudah menyesuaikan dengan substratnya . Dengan kata lain, bentuk sisi aktif enzim bersifat fleksibel. Pada saat substrat bertemu dengan enzim, maka sisi aktif enzim berubah sedemikian rupa sehingga cocok dengaan substrat dan terbentuklah kompleks enzim substrat. Setelah terjadi reaksi dan produk telah terbentuk, enzim akan lepas. Pada saat ini tidak menutup kemungkinan, substrat lain bergabung dengan enzim. Pada saat itu pula enzim tidak aktif lagi. 

Artikel Terkait

Next Article
« Prev Post
Previous Article
Next Post »
KOMENTAR
  • Maaf, kolom komentar dinonaktifkan sementara.

No comments

Silahkan berkomentar sesuai dengan artikel diatas dengan baik dan sopan!