Kerugian dan Keuntungan Akibat Gulma

Wednesday, October 16, 2013
Catatan Maznoer - Kerugian dan Keuntungan Akibat Gulma. Setelah menulis pengertian gulma beberapa hari yang lalu, kali ini mari kita bahas tentang kerugian dan keuntungan yang ditimbulkan akibat gulma.

Kita bahas tentang kerugian akibat gulma terlebih dahulu. Kerugian-kerugian tersebut adalah sebagai berikut.

1. Menurunkan hasil tanaman (kuantitas dan kualitas produk) melalui persaingan: air, hara, cahaya, CO2, dan ruang tumbuh -> kompetisi dalam dimensi ruang dan waktu.

Paspalum conjugatum Berg., Axonopus compressus (Swartz) Beauv., dan Digitaria adscendens (H.B.K.) Henr. mengakibatkan 85 % bibit karet tidak layak untuk diokulasi karena lilit batangnya tertekan (Nasution, 1986). Produksi lateks selama enam tahun pertama setelah penyadapan menurun secara nyata pada lahan yang ditumbuhi gulma (Pushparajah dan Cellapah, 1968 cit. Nasution, 1986).

2. Menghambat/menekan pertumbuhan bahkan meracuni tanaman budidaya dengan mengeluarkan zat alelopat.

Beberapa contoh gulma yang mampu menghambat pertumbuhan tanaman lain, misalnya:
- sembung rambat (Mikania sp.) mengeluarkan zat ekskresi  (fenol dan flavon) -> tertekannya pertumbuhan karet (Wong, 1964 cit. Nasution, 1986);
-alang-alang (Imperata cylindrica (L.) Beauv.) menghasilkan fenol,

- Juglans nigra menghasilkan hydroxy juglane,
teki (Cyperus rotundus L.) menghasilkan asam salisilat,
- Salvinia leucophylla mengeluarkan senyawa terpenenes,
- Encelia farinosa melepaskan 3-acetyl-6-methoxy benzaldehyde,
- Artemisia vulgaris menghasilkan zat yang mudah menguap dan bersifat toksik, dan
- A. absinthium melepaskan absinthine.
Sebaliknya beberapa jenis tumbuhan yang juga terhambat pertumbuhannya akibat zat toksik yang dihasilkannya sendiri antara lain:
Helianthus annuus dan Parthenium argenatum menghasilkan trans-cinnamic acid, Erigeron sp, Aster, Sorghum halepense, Agropyron repens, dan Brassica oleracea (Soerjani, 1974).

3. Mempersulit pemeliharaan tanaman -> pemupukan, pendangiran dan penggemburan tanah, serta pengendalian OPT.

4. Menghambat aliran air dan merusak saluran pengairan.

5. Mengurangi persediaan air di waduk (transpirasi).

5. Mengurangi kapasitas air di saluran pengairan dan tempat penampungan (sungai, selokan, waduk, dam, embung, kolam, dsb) akibat sedimentasi.

6. Mengganggu dan mempersulit aktivitas manusia dalam budidaya tanaman sejak pratanam sampai pascapanen -> sanitasi kebun / lahan budidaya.

7. Sebagai inang pengganti bagi serangga hama dan patogen penyakit.
Peningkatan biaya untuk pengendalian hama dan penyakit tumbuhan. Gulma diserang oleh penyebab hama dan penyebab penyakit tumbuhan yang sama dengan yang menyerang tanaman.

Scirpus maritimus menghidupi Piricularia orizae, organisme yang menyebabkan penyakit hawar (blast) padi.

Kebanyakan gulma rumputan adalah tumbuhan inang bagi penggerek daun hijau dan coklat (Nephotettix impiticepts dan Nilaparvata lugens).

Di antara musim pertanaman, gulma tersebut bertindak sebagai tumbuhan inang serangga yang menjamin adanya serangga pada musim tanam berikutnya (Soejono et al., 2000).

8. Menimbulkan ganguan kesehatan. Tepungsari beberapa spesies gulma menyebabkan alergi dan beberapa spesies menyebabkan peradangan kulit. Beberapa spesies gulma yang tepungsarinya menyebabkan alergi, antara lain Cynodon dactylon, Eleusine indica, Imperata cylindrica, Amarantus spinosus, Tridax procumbens, Mimosa pudica, dan Cyperus rotundus (Soejono et al., 2000).


Dan berikut ini adalah keuntungan-keuntungan akibat Gulma.

Gulma bermanfaat dalam:
a. Melindungi tanah dari erosi:
Imperata cylindrica, Paspalum conjugatum, Axonopus compressus, dan Cynodon dactylon -> menjalar pada permukaan tanah.

b. Menyuburkan tanah:
Centrosema pubescens, Pueraria javanica, Calopogonium mucunoides, dan C. caeruleum.

c. Sebagai inang pengganti:
 - predator serangga hama atau     patogen:
Cytorhynus lividipenis ->Synedrella nudiflora sebagai musuh alami Nilaparvata lugens.
Coccinela arquata -> Ludwigia     hyssopifolia
musuh alami N.     Lugens.

- Parasitoid serangga hama:
Diadegma eucerophaga pada Vernonia cinerea musuh alami Plutella xylostella -> kubis Platigaster oryzae pada Ageratum conyzoides musuh alami Orseolea oryzae (penggerek padi)

d. Sebagai Trap Crop:
    * Tripsacum laxum -> Platylenchus loosi pada teh.
    * Titonia diversifolia -> Regidophorus lignosus pada Flemingia congesta.

e. Sebagai tanaman penghalang:
Tagetes patula -> Meloidogyne hapla


Demikian pembahasan singkat tentang kerugian dan keuntungan akibat gulma. Semoga bermanfaat.

Artikel Terkait

Next Article
« Prev Post
Previous Article
Next Post »
KOMENTAR
  • Maaf, kolom komentar dinonaktifkan sementara.

No comments

Silahkan berkomentar sesuai dengan artikel diatas dengan baik dan sopan!