Model Pembelajaran Student Teams Achievement Divisions (STAD)

Wednesday, July 31, 2013
Student Teams Achievement Divisions (STAD)
Model Pembelajaran STAD
Dalam catatan kali ini, maznoer ingin membahas tentang model pembelajaran kooperatif tipe Student Teams Achievement Divisions (STAD). Menurut Slavin (terjemahan Rusman, 2011:213) model Student Team Achievement Divisions (STAD) merupakan variasi pembelajaran kooperatif yang paling banyak diteliti. Model Student Team Achievement Divisions (STAD) juga sangat mudah diadaptasi, telah digunakan dalam matematika, IPA, IPS, bahasa inggris, teknik dan banyak subjek lainnya, dan pada tingkat sekolah dasar dan perguruan tinggi.

Tahapan-tahapan model pembelajaran Student Teams Achievement Divisions (STAD)

Pada proses pembelajarannya belajar kooperatif tipe STAD melalui lima fase atau tahapan sebagai berikut.
1)Tahap penyajian data
2)Tahap kegiatan kelompok
3)Tahap tes individual
4)Tahap perhitungan skor perkembangan individu
5)Tahap pemberian penghargaan kelompok

Langkah-langkah Model pembelajaran Student Teams Achievement Divisions (STAD)

Menurut pendapat Rusman (2011:215) langkah-langkah pembelajaran kooperatif model STAD adalah sebagai berikut.
1.Penyampaian tujuan yang ingin dicapai dan memotivasi siswa untuk belajar.
2.Pembagian kelompok, siswa dibagi menjadi beberapa kelompok secara heterogen. Setiap kelompok terdiri 4-5 siswa.
3.Guru menyampaikan materi pelajaran yang akan diajarkan.
4.Kegitan belajar dalam tim (kerja tim). Guru menyiapkan lembaran kerja sebagai pedoman bagi kerja kelompok. Selama tim bekerja, guru melakukan pengamatan.
5.Guru memberikan evaluasi hasil belajar melalui pemberian kuis tentang meteri yang dipelajari. Selama kuis berlangsung siswa dilarang bekerja sama dengan siswa lain.
6.Penghargaan prestasi tim.

Keunggulan dan Kekurangan Student Teams Achievement Divisions (STAD)


Suatu strategi pambelajaran mempunyai keunggulan dan kekurangan. Demikian pula dengan pembelajaran kooperatif tipe STAD. Pembelajaran kooperatif tipe STAD mempunyai beberapa keunggulan (Slavin, 1995:17) yaitu siswa bekerja sama dalam mencapai tujuan dengan menjunjung tinggi   norma-norma kelompok, siswa aktif membantu dan memotivasi semangat untuk berhasil bersama, aktif berperan sebagai tutor sebaya untuk lebih meningkatkan   keberhasilan kelompok dan  interaksi antar siswa seiring dengan peningkatan kemampuan mereka dalam berpendapat.

Selain keunggulan tersebut pembelajaran kooperatif tipe STAD juga memiliki kekurangan-kekurangan, menurut Dess (1991:411) diantaranya adalah membutuhkan waktu yang lebih lama untuk siswa sehingga sulit mencapai target kurikulum, membutuhkan waktu yang lebih lama untuk guru sehingga pada umumnya guru tidak mau menggunakan pembelajaran kooperatif, membutuhkan kemampuan khusus guru sehingga tidak semua guru dapat melakukan pembelajaran kooperatif dan menuntut sifat tertentu dari siswa, misalnya sifat suka bekerja sama.


STAD merupakan suatu metode generik tentang pengaturan kelas bukan metode pengajaran komprehensif untuk subjek tertentu, guru menggunakan pelajaran dan materi mereka sendiri. Lembar tugas dan kuis disediakan bagi kebanyakan subjek sekolah untuk siswa, tetapi kebanyakan guru menggunakan materi mereka sendiri untuk menambah atau mengganti materi- materi.
 

Sumber Pustaka
Rusman. Model-Model Pembelajaran Mengembangkan Profesionalisme Guru. Jakarta: Raja Grafindo Persada
http://karmawati-yusuf.blogspot.com/2009/01/pembelajaran-matematika-dengan.html

http://stat.ks.kidsklik.com/statics/files/2012/08/1343901899469095479.jpg

Artikel Terkait

Next Article
« Prev Post
Previous Article
Next Post »
KOMENTAR
  • Maaf, kolom komentar dinonaktifkan sementara.

No comments

Silahkan berkomentar sesuai dengan artikel diatas dengan baik dan sopan!